Pemerintah Sultra Dukung Peran Strategis WKRI Melalui KONFERDA V Tahun 2025, Gubernur : Apresiasi dan Dukungan Penuh Terhadap Penyelenggaraan KONFERDA

Gubernur Sulawesi Tenggara diwakili Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Sultra, Iwan Susanto, menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada kegiatan Konferensi Daerah (KONFERDA) V Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Sultra yang berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Hotel Zenith Kendari.

KENDARI, SULTRA POS, COM–Gubernur Sulawesi Tenggara diwakili  Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Sultra, Iwan Susanto, menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada kegiatan Konferensi Daerah (KONFERDA) V Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Sultra yang berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Hotel Zenith Kendari.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Presidium DPP WKRI,  Lusia Willar, Penasehat Rohani WKRI DPD Sultra Pastor Leonardo Kelvin Tandiayu, Ketua Presidium WKRI DPD Sultra  Rita Pirade, Ketua Barisan Ansor Sultra, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov Sultra atau mewakili ,sesepuh WKRI, serta anggota WKRI dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan oleh Karo Kesra, disampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan KONFERDA sebagai forum strategis dalam memperkuat eksistensi organisasi masyarakat sipil, khususnya WKRI, di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi.

Baca Juga:  BPR Bahteramas Adakan RUPS-LB untuk Transformasi dan Pertumbuhan Kinerja, Andap Budhi Revianto : Kinerja BPR Bahteramas Lima Tahun Terakhir Menunjukkan Tren Positif, Baik dari Segi Pertumbuhan Laba, Aset, Maupun Penyaluran Kredit

Tema KONFERDA V kali ini, “Peran Wanita Katolik RI pada Usia Seabad dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bersama dan Kesadaran Ekologis,” dinilai mengandung pesan moral yang sangat strategis. Karo Kesra menyampaikan bahwa tema tersebut menekankan pentingnya pelayanan dan karya nyata perempuan Katolik dalam berbagai bidang kehidupan, tanpa diskriminasi gender.

“Setidaknya ada tiga pesan moral yang dapat diambil dari tema ini,” ujar Iwan Susanto. “Pertama, refleksi dan evaluasi perjalanan organisasi selama seabad. Kedua, pengembangan program-program yang relevan dan berdampak. Ketiga, penguatan kolaborasi lintas organisasi untuk meningkatkan efektivitas program di masyarakat.”

Pemerintah Provinsi juga mendorong agar WKRI terus menghadirkan nilai-nilai cinta kasih dalam kehidupan sosial, dan aktif dalam bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, serta penguatan peran perempuan dalam pembangunan daerah.

Baca Juga:  Arinta Andi Sumangerukka : Pentingnya Data yang Akurat dan Valid di Posyandu Sebagai Dasar Perencanaan Pembangunan yang Tepat Sasaran

Presidium DPP WKRI,  Rusio Nilar, dalam sambutannya saat membuka acara secara resmi, menekankan pentingnya Konferda sebagai forum lima tahunan yang menjadi ajang evaluasi dan konsolidasi internal organisasi. Ia menyoroti bahwa peran WKRI semakin penting dalam menjaga keberagaman, menangkal radikalisme, serta membangun semangat pelayanan berbasis cinta kasih dan demokrasi.

“Memasuki usia ke-101, WKRI harus mampu menjaga semangat pelayanan, memperkuat jejaring lintas agama dan budaya, serta merangkul generasi muda, terutama remaja putri, untuk turut aktif dalam gerakan organisasi,” ujar Rusio.

Ia menyampaikan bahwa saat ini WKRI telah memiliki 37 DPD, 783 DPC, dan lebih dari 105 ribu anggota di seluruh Indonesia. Ia mengajak seluruh anggota untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:  Pj. Gubernur Sultra Lantik Pj Wali Kota Kendari dan Pj Bupati Muna Barat, Andap Budhi : Penjabat Baru untuk Menjaga Integritas dan Menghindari Segala Bentuk Penyalahgunaan Wewenang, Seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Kegiatan KONFERDA V WKRI DPD Sultra ini juga diharapkan dapat melahirkan kepengurusan baru yang mampu melanjutkan perjuangan organisasi, serta merumuskan kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan penguatan peran perempuan Katolik di daerah.*(IKP)*

Pos terkait